Legacy inter-VLAN routing menggunakan interfaces fisik yang memiliki batasan penting. Router memiliki nomor batas interfaces
fisik untuk terhubung ke VLANs berbeda. Seperti beberapa VLANs
meningkat dalam jaringan, memiliki satu router fisik setiap VLAN sangat
cepat menhabiskan kapasitas interface fisik pada router. Jalan keluar
dalam jaringan yang besar adalah menggunakan VLAN trunking dan subinterfaces. Vlan trunking membolehkan satu router fisik interface ke lintas rute untuk banyak VLANs. Cara ini disebut router-on-a-stick dan menggunakan virtual subinterfaces pada router untuk mengatasi batasan perangkat keras yang didasarkan pada router fisik interfaces.
Secara fungsi, model router-on-a-stick sama penggunaannya dengan model legacy inter-VLAN routing, tapi dibandingkan menggunakan interfaces fisik untuk menjalankan routing, subinterfaces satu interface fisik yang digunakan.
Menggunakan trunk link dan subinterfaces
menurunkan penggunaan jumlah port router dan switch. Tidak hanya bisa
menghemat uang, juga bisa mengurangi rumitnya konfigurasi. Karena itu,
router subinterfaces pendekatan bisa diskala ke jumlah yang lebih besar VLANs daripada konfigurasi dengan satu interfaces fisik setiap disain VLAN.
Untuk meng-enable inter-VLAN routing menggunakan router-on-a-stick, dimulai dengan meng-enable trunking pada port switch yang dihubungkan ke router.
Karena switch port F0/5 dikonfigurasi sebagai trunk port, port tidak butuh untuk ditetapkan ke setiap VLAN. Untuk mengkonfigurasi switch port F0/5 sebagai trunk port, jalankan perintah switchport mode trunk pada mode konfigurasi interfaces untuk port F0/5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar